Saturday 26 March 2011

Penjagamu Tidak akan Terlelap...

Ada sebuah suku pada bangsa Indian yang memiliki cara yang unik untuk mendewasakan seorang anak laki-laki. Kalau anak laki-laki itu sudah merasa cukup umur untuk di dewasakan, maka dia dibawah oleh seorang pria yang tak dikenal, dan bukan sanak saudaranya dengan mata tertutup.

Dan anak laki-laki tersebut di bawah jauh kehutan yang terdalam. Ketika hari sudah mulai gelap, Tutup matanya di buka dan ia di tinggal sendirian. Dan ia akan dinyatakan sudah dewasa kalau ia tidak berteriak di dalam hutan tesebut.

Malam begitu pekat, sampai telapak tangannyapu tidak kelihatan. Begitu mulai gelap ia pun mulai takut. Hutan mengeluarkan suara yang meyeramkan, auman serigala, suara gemerisik dahan, dan ia semakin ketakutan, tetapi ia harus diam, ia tidak boleh menangis atau berteriak, ia berusaha untuk lulus dalam tes ini.

satu detik sama dengan satu hari, satu menit sama dengan berbulan-bulan, dan satu jam sama dengan bertahun-tahun, ia tidak dapat melelapkan matanya, keringat ketakutan berjatuhan di sekujur tubuhnya.

Matahari mulai kelihatan, ia pun mulai gembira. Dan ketika ia melihat sekelilingnya, ia kaget, begitu ia melihat bahwa ayahnya ada di belakangnya dengan posisi yang siap memanah, dengan golok di selipkan di pinggangnya , menjaga anaknya sepanjang malam, jikalau ada binatang buas yang akan memakannya, maka ia akan segera melepaskan anak panahnya, sebelum binatang buas itu mendekatinya, sambil berdoa untuk anaknya agar ia tidak berteriak atau menagis.

Nah, hari ini kita belajar satu hal:
Dalam mengarungi kehidupan ini, sepertinya Tuhan "begitu kejam" melepaskan anak-anakNya kedalam dunia yang jahat ini. Terkadang kita tidak dapat melihat penyertaanNya, namun satu hal yang pasti Ia setia, Ia mengasihi kita, dan Ia selalu ada bagi kita..

Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. IA takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap" MAZMUR 121: 2-3


Cerita ini di ambil dari ( Generation of Faith, di Facebook )

No comments:

Post a Comment